Tinjauan
Sebuah pantai indah di selatan Banyuwangi, berderet bersama Pantai Plengkung, Pulau Merah, dan Pesanggaran. Meski tidak seterkenal Plengkung dan Pulau Merah, namun Pantai Grajagan sejak lima tahun terakhir mulai dilirik peselancar dunia.
Grajagan terletak sekitar 52 km ke arah selatan dari Kota Banyuwangi. Posisi pantainya strategis menjadi pintu gerbang menuju ke Pantai Plengkung. Grajagan berada di
kawasan seluas 314 hektar di hutan KPH Banyuwangi Selatan, terletak di desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Pantainya luas diselimuti oleh pasir hitam, memiliki gua dan bukit yang sangat indah. Ketika Anda berada di sana maka akan melihat hamparan pantai dan bukit yang menjulang tinggi di tepi pantai. Menikmati suasana pantai dengan deburan ombak laut lepas dari atas shelter dan 3 gua peninggalan tentara Jepang pada masa Perang Dunia II.
Anda juga dapat menyaksikan langsung aktifitas nelayan di pagi hari saat berangkat mencari ikan dan menurunkan ikan hasil tangkapannya. Belilah beberapa jenis ikan laut hasil tangkapan nelayan atau mengapa tidak memancingnya secara langsung.
Kegiatan
Grajagan kira-kira 53 km ke arah selatan dari Banyuwangi. Ombak Pantai Grajagan tidak kalah menarik dari ombak Pantai Plengkung, Alas Purwo, juga di Banyuwangi Selatan. Bedanya, ombak Grajagan cenderung pecah sebelum ke pantai.
Grajagan adalah kawasan pantai dengan panorama keindahan gunung dan hutannya. Pasir pantainya yang berwarna hitam tak kalah eksotis dibandingkan pasir putih di Plengkung.
Gua pertahanan zaman Jepang juga dapat Anda kunjungi di tempat wisata ini. Disekitar Pantai Grajagan banyak terdapat gua buatan di tempat tinggi sehingga Anda dapat mengawasi seluruh kawasan pantai. Pantai Grajagan bersebrangan dengan kawasan pantai Cungur. Karena perairanya bebas dari pengaruh ombak Laut Selatan, selain menikmati panorama sambil mandi matahari, di balik Pantai Cungur terdapat Segoro Anak untuk kegiatan ski air, berperahu, dan kano.
Untuk Anda yang ingin belajar berselancar di Pantai Grajagan Anda dapat mendatangi Made Supartha. Lelaki yang berusia sekitar 40 tahun ini membuka kursus berselancar. Supartha merupakan satu-satunya pelatih selancar di Grajagan. Sebuah keahlian berselancar diperolehnya setelah berkelana di Bali bertahun-tahun. Kemudian ia pulang ke Grajagan kampung halamannya untuk menjadi anggota tim penyelamat pengunjung pantai hingga akhirnya membuka tempat kursus selancar.
Ia adalah seeorang yang benar-benar ingin mengembangkan olahraga selancar di Grajagan. Papan selancar disewakan satu harinya Rp25.000,00 - Rp30.000,00. Biasanya, para siswa kursus dan berlatih selancar pada hari libur sejak pagi hari. Setelah lancar, mereka baru dibolehkan turun ke laut. Untuk bisa mahir berselancar diperlukan waktu minimal empat bulan. Jika ingin lebih mahir lagi maka tentunya Anda akan diarahkan untuk datang ke Pantai Kuta di Bali.
Dari Grajagan menuju ke Pantai Plengkung dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan menyusuri pantai menggunakan perahu sewa, perjalanan itu ternyata hampir sama bila Anda menggunakan mobil dengan melewati jalan darat hanya Jalan Makadam menuju ke Taman Nasional Alas Purwo kurang bagus kondisinya. Perjalanan menarik dari Grajagan ke Alas Purwo menggunakan perahu sewa, utamanya menuju ke pantai Ngagelan yang merupakan tempat penangkaran penyu belimbing, abu-abu dan hijau. Tiap malam petugas disini selalu mencari telur penyu untuk ditetaskan, wisatawan yang sudah sampai di Ngagelan ini bisa melepas langsung penyu yang sudah siap dan waktunya dilepas ke laut lepas setiap saat.
Tips
Apabila Anda ingin menyaksikan aksi peselancar asing maka datanglah di bulan Agustus hingga September.ASYIKAN KAYAK NYA KALAU BERLIBUR DI GRAJAGAN AYO SEGERA KITA BERSAMA-SAMA BERLIBUR DI GRAJAGAN,KALAU MASIH BELUM JELAS DAN BELUM ADA BIAYA BUAT BERLIBUR TANYA - TANYA DULU GRATIS KOK .HUBUNGI KAMI V.E TOUR & TRAVEL (082141622785 / 087857356243)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar